Islam Adalah Agama Samhah

Tamu

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Islam Adalah Agama Samhah Wp16_full

Akhir-akhir ini kita menyaksikan bagaimana orang-orang kafir; di Barat ataupun di Timur giat membuat image negative tentang Islam, menyebarkan propaganda dan isu yang menjadikan umat manusia di jagad alam yang sedikit tahu tentang Islam berprasangka buruk terhadap Islam, terlebih lagi yang belum tahu maka akan lebih banyak negative thinkingnya terhadap Islam, sehingga mereka menjaga jarak ketika berhadapan dengan orang Islam.

Propaganda dan isu teroris, ektrimis, pundamentalis, radikalis merupakan sarana jitu barat untuk membuat image buruk Islam terhadap umat di jagad raya. Mereka tiada henti dan dengan berbagai cara mereka sebarkan; media visual atau audio visual, media cetak atau elektronik, bahkan hingga media seluler yang sedang marak berkembang saat ini. Image ini memang berusaha mereka lakukan sehingga Islam di mata dunia sebagai momok yang manakutkan dan mengerikan, bahkan tidak tanggung-tangung, sang pembawa risalahnya pun mereka buat jelek dan buruk imagenya pada opini dunia.

Namun makar tetaplah makar, dan makar Allah tetap lebih unggul dari makar mereka. Tampak ketika mereka begitu gencar menuangkan ide dalam memperburuk Islam, justru semakin banyak yang simpati dan bertambah penasaran akan nilai-nilai ajaran Islam yang hanif.

Kita ingat tentang bom dahsyat yang jatuh dan meluluh lantakkan gedung kembar WTC di Amerika hingga rata dengan tanah, sehingga mereka gencar menyebarkan image tentang Islam sebagai biang teroris, namun disisi lain, banyak dari kalangan ilmuwan dan masyarakat; baik di Amerika maupun Negara lainnya yang semakin penasaran dan ingin tahu terhadap Islam. Sehingga hidayah Allahpun menjadi cahaya dan masuk ke dalam lubuh hati mereka.

Pelecehan terhadap nabi Muhammad saw, yang digambarkan dengan photo berbadankan senjata dan di sampingnya wanita-wanita yang dilakukan oleh warga Denmark, walaupun ada sebagian yang bertambah kebenciannya terhadap Islam namun disisi lain ada yang semakin banyak keingin tahuannya terhadap Islam.

Begitupun peristiwa yang masih anyar dan hangat terjadi; yaitu beredarnya film “Fitna”, yang pada hakikatnya hanya sebuah video klip kampungan dan kacangan, yang hanya berupa potongan-potongan film yang disatukan sehingga –menurut dia- sebagai film yang layak tayang tentang kejelekan Islam. Memang –mungkin- sebagian orang menjadi bertambah kebenciannya terhadap Islam, apalagi kejaksaan Belanda -yang karena kebenciannya- melegalisir film tersebut dengan mengeluarkan fatwa bahwa penghinaan terhadap Islam dan Nabi Muhamamad saw bukanlah suatu pelanggaran.

Namun disisi lain juga ada yang –akhirnya- semakin bertambah keingintahuan mereka terhadap Islam, dan bahkan di Belanda sendiri umat Islam disana ketiban berkahnya; yaitu dengan dibukanya –pada dua universitas- musholla untuk kaum muslimin dan ribuan orang lainnya yang membeli Al-Qur’an terjemahan bahasa Belanda untuk mereka ketahui isinua, dan ada juga yang akhirnya mengikrarkan diri untuk syahadat. Subhanallah.

Sungguh benar perkataan orang bijak: “Semakin ditekan suatu kelompok oleh kelompok lain, maka akan semakin simpati orang lain terhadap kelompok yang ditekan”.

Dan pada kesempatan ini ada baiknya kita melihat bahwa Islam bukanlah seperti yang mereka persepsikan dan gambarkan namun Islam adalah agama samhah (toleran) dan cinta damai.

Pertama yang harus dijelaskan disini adalah bahwa beragama pada dasarnya merupakan ekspresi kebebasan dan opsi, bukan karena paksaan, tekanan apalagi intimidasi…Dan Islam merupakan merupakan komitmen bukan suatu keharusan karena makna Islam secara bahasa adalah tunduk dan patuh secara suka rela, suka cita dan bebas, sebagaimana Kitab (Al-Quran) dan Sunnah Rasulullah saw telah menjelaskan dengan detail,

Allah SWT berfirman : “Tidak ada paksaan dalam agama (Islam)”. (Al-Baqarah:256) dan Allah berfirman dalam menjelaskan tugas para nabi dan rasul : “Kamu bukanlah orang yang berkuasa atas mereka”. (Al-Ghasyiah:22)

Allah berfirman : “Sesungguhnya kewajiban yang dibebankan atasmu (Muhammad) hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang”. (An-Nahl:82), dan menyerahkan masalah beragama seluruhnya pada kehendak dan kemauan manusia sendiri, Allah berfirman : “Dan katakanlah (wahai Muhammad) : kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu, maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan berangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir”. (Al-Kahfi:29)

Rasulullah saw juga pernah bersabda : “Barangsiapa yang mendlalimi (melanggar) dengan mu’ahid (kafir yang memliki perjanjian) perjanjian, menguranginya, atau membebaninya diatas kemampuannya atau mengambil sesuatu darinya secara tidak benar maka kelak akau menjadi penghalangnya dihari Kiamat”.

Kata mu’ahid seperti yang termaktub dalam hadits diatas adalah penduduk non muslim yang tinggal di negeri muslim, walaupun perjanjian madinah telah diberlakukan dan dianggap sebagai undang-undang negara Islam saat itu, memberikan hak dan kewajiban kepada non muslim dengan baik adalah suatu keharusan dan dalam sejarahnya Islam tidak pernah meminta atau membutuhkan sikap dan prilaku yang mengaku dirinya non muslim, karena Islam memberikan kebebasan dan perlindungan, suatu perkara yang menarik bagi kalangan non muslim untuk tinggal ditengah-tengah masyarakat muslim, dan menomor satukan masyarakat muslim dari masyarkat lainnya yang bergelimang dengan kedlaliman, intimidasi, tekanan dan pelecehan, bahkan para fuqaha muslim menetapkan bahwa dalam keadaan perang, jika pasukan musuh menyerang para tawanan yang ada dipihak muslim atau kaum muslimini ada pada pihak mereka, maka negara muslim tidak boleh memperlakukan tawanan non muslim sesuka mereka karena Allah berfirman : “Dan orang yang berdosa tidak memikul dosa orang lain”. (Az-Zalzalah:18).

Dari sini kita berkesimpulan bahwa Islam menentang peperangan, mengecam permusuhan dan menyeru kebebasan berideologi dan beragama dibawah panji : “Bagimu agamamu dan bagiku agamaku”. (Al-Kafirun:6). Selalu memobilisasi perdamaian dan keamanan, dan tidak ada pilihan bagi muslim walaupun saat berkecamuknya perang jika ada kesempatan melakukan perdamaian, Allah SWT berfirman : “Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condongkanlah kepadanya dan bertawakkallah kepada Allah”. (Al-Anfal:61) sampai pada tingkat yang bisa kita katakan bersamanya bahwa jihad dalam Islam disyariatkan hanya untuk melestarikan kebebasan beragama dan menolak permusuhan dan pelecehan kehormatan manusia –bukan kehormatan tanpa kebebasan dan kemerdekaan memilih- serta menghilangkan sarana yang mengarah pada intimidasi dan pemaksaan, Allah SWT berfirman : “Dan perangilah agar tidak ada lagi fitnah”. (Al-Baqarah:193), yaitu agar tidak ada lagi pemaksaan dan intimidasi atas manusia, dan memaksa manusia untuk berkeyakinan yang tidak memberikan kepuasan kepadanya.

Islam bukanlah agama yang suka perang dan permusuhan, namun agama yang selalu mempertahankan dan melestarikan serta menyebarkan kebenaran.

Sesungguhnya perang dalam Islam disyariatkan hanyalah untuk menentang permusuhan dan mempertahankan kebebasan manusia baik dalam berkeyakinan, berkehidupan dan menjalankan aktifitas, bahkan Islam sangat mengecam peperangan agama yang berdasarkan fanatisme yang hanya bertujuan pada kehidupan dunia saja, dan menjadikan dialog dan perdebatan sebagai jalan terbaik serta menyeru kepada kalimat yang sama (satu), dan alternatif dari perseteruan dan perang, Allah SWT berfirman : “Dan janganlah kamu berdebat dengan ahli kitab, melainkan dengan cara yang paling baik”. (Al-Ankabut:46) dan firman Allah : “Katakanlah : “Hai Ahli kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu”. (Ali Imran:64).

Dan Rasulullah saw meminta kaum muslimin untuk berhijrah ke Habsyah yang beragama Nasrani, hidup berdampingan dengannya, karena di dalamnya ada raja yang tidak suka mendzalimi siapapun saat berada disisinya.

Terjadinya perjanjian Madinah merupakan pengakuan akan kebebasan manusia dalam beragama bagi penduduk non muslim, walaupun tipu daya yang dilancarkan kepada kaum muslimin tidak pernah berhenti, mulai dari zionisme internasional, kaum salibis internasional dan para thugat sepanjang zaman dan tempat, karena dilaog dan kebebasan selamanya hanya milik Islam dan umatnya.

Allah telah memberikan peringatan kepada kaum muslimin terhadap permusuhan yang terus menerus terjadi, kebencian yang mendarah daging di tubuh kaum salibis dan zionis memicu mereka untuk selalu mengobarkan perang terhadap kaum muslimin, Allah berfirman : “Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu, sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu semampu mereka”. (Al-Baqarah:217), maka perang akan terus berlangsung dengan menggunakan cara yang baragam model dan bermacam-macam : baik melalui militer, kebudayaan, ekonomi dan politik…dst, perkara yang membutuhkan kehati-hatian bagi kaum muslimin dan tidak boleh lalai, Allah berfirman : “Orang-orang kafir ingin supaya kamu lengah terhadap senjatamu dan harta bendamu, lalu mereka menyerbu kamu dengan sekaligus”. (An-Nisa:102).

Karena itulah, jihad yang dibebankan Allah kepada kaum muslimin akan terus berlangsung hingga hari kiamat,
karena Rasulullah saw pernah bersabda : “Jihad akan terus berlangsung hingga hari Kiamat”. Maksudnya adalah bahwa permusuhan atas kaum muslimin akan terus berlangsung, sebagaimana pertahanan dan jihad dari kaum muslimin juga demikian, jihad merupakan tonggak utama umat Islam.

Musuh-musuh Islam dan para pengikutnya dari kalangan internal Islam telah berusaha mengaburkan nilai-nilai jihad dan menghilangkannya ditengah-tengah kehiudpan umat Islam, perkara yang menjadikannya hina dan meruntuhkan perdaban umat Islam, mematikan siakp optimisme ruh umat dan menjerumuskannya pada kehampaan akan nilai kehidupan, sebagaimana mereka berusaha mewujudkan misi mereka, menelaah permusuhan-permusushan, pertentangan-pertentangan dan perlawanan-perlawanan atas kaum muslimin, dengan jargon-jargon yang provokatif dan keliru, sesat dan makar, hingga tidak diketahui motivasi perjuangan sebenarnya, hingga dapat menghilangkan ruh jihad dalam diri kaum muslimin, dan tercapainya kekalahan dan memaksa kaum muslimin untuk menerimanya, bergabung bersamanya hingga dapat mengingkari setiap bentuk perlawanan dan jihad, karena yang demikian merupakan diluar sasaran dan dapat mengewakan orang umum terhadap duia Islam.

Karena itu kita bisa melihat begaimana sebagian para cendkiawan yang tumbuh di dunia Islam, berusaha melestarikan dan merealisasikan proses penyesatan dan mematikan ruh jihad dalam diri umat…dan sarana penunjang untuk melawannya dan menguasainya.

Perang salib yang telah dikampanyekan oleh para salibis, bukanlah perang salib yang sebenarnya seperti yang mereka duga walaupun melalui propaganda yang mereka lancarkan begitu gencar, karena mereka juga berusaha mengburkan ruh jihad dan perlawanan Islam.

Musuh-musuh kita telah menyadari bagaimana cara berinteraksi dan melakukan perlawanan terhadap Islam, mengakui kesalahan mereka dengan mengibarkan bendera yang sangat gamblang yang dapat menjauhkan dan menggerakkan ummat dari ruh jihad, maka dibutuhkan terjadinya peperangan modern terhadap pertumbuhan murid-muridnya, melakukan publikasi terhadap makalah-makalah yang disebarkan di dunia Islam, menyembunyikan motivasi yang sebenarnya terhadap pergulatan dan permusuhan atas kaum muslim, hingga datangnya perjajahan modern, dan berusaha menjajah dan menguasainya…

Hari ini telah terjadi perang salib namun tanpa lambang salib, penjajahan Yahudi terhadap Palestina yang tidak ada hubungan sedikitpun dengan ajaran Kitab Taurat seperti yang mereka tuduhkan…harus ada pembedaan antara Yahudi dan Zionisme, karena pemisahan ini tidak akan keluar akan hakekat penipuan itu sendiri, sungguh usaha yang mematikan telah dilakukan setelah jatuhnya umat Islam setelah palestina terjajah, hingga kejadian dan peristiwa tersebut guna mengembalikan ruh jihad dan perlawanan Islam.

Sesungguhya misi musuh kaum muslimin internasional saat ini, dan usaha membersihkan diri dari lingkungan tatanan dunia baru, dengan menggunakan pengerahan kekuatan dan pemanfaatan lembaga-lembaga, yayasan-yayasan international untuk mencapai tujuan mereka, dibawah propaganda memberantas fundamentalisme dan memerangi ekstrimisme, hanya untuk mengkebiri gerakan da’wah Islamiyah dan mengepung gerakan Islam lainnya, menghindarkan diri darinya dan berusaha mengadakan perlawanan terhadapnya, pada hakekatnya tidak keluar dari tabiat perseteruan sejarah dalam memerangi Islam dan kaum muslimin.

Sedangkan misi musuh kaum muslimin setelah runtuhnya komunisme dan berhasilnya membersihkan diri dari berbagai corak warna, tema dan bentuk pelaksanaan, dan peleburan yang terjadi saat ini atas peta dunia, yang didalamnya terdapat negara-negara dari dunia Islam, tidak memberikan penambahan yang konkret sedikitpun.

Hingga pada akhirnya terjadilah penghapusan keberadaan Islam secara menyeluruh, seperti peristiwa yang terjadi di Bosnia dan Herzegovina, dan gambaran yang mengerikan tentang usaha yang disebarkan ke seluruh mancanegara Serbia menyebarkan isu etnik, kolusi dan slowing down dunia, menghantam dunia Islam secara brutal hingga ketingkat memberikan gambaran kepada non muslimin memiliki respek yang cepat dalam memberikan pertolongan dari kaum muslimin sendiri, boleh jadi peristiwa Bosnia dan Herzegovina membarikan ingatan akan kekejaman/kolusi tentara Salib Zionisme, dan mengingatkan akan pengusiran secara paksa terhadap penduduk Palestina…Kelihatannya problema yang terjadi terhadap kaum muslimin di Palestina belum menggugah dan memberikan pemahaman konfrehensif, namun sudah disadari lebih dahulu oleh musuh-musuh mereka yang selalu mengulangi kekejaman mereka dari berbagai arah, sedang yang ane khatirkan adalah seperti yang kita khawatirkan, Bosnia menjadi Palestina kedua.

Sesungguhnya musuh-musuh Islam saat ini sudah mendapatkan kesempatan untuk memerangi Islam atas nama agama, dengan propaganda memerangi ektrimis dan fundamentalis, namun ada sebagian kaum muslimin yang sadar; berusaha melakukan perlawanan akan permusuhan terhadap Islam, yang demikian karena para pelaku pembersihan imej ekstrimsime dan memerangi teroris dan pensucian agama adalah para ulama yang giat dan bukan musuh Islam, karena permusuhan terhadap Islam dan kaum muslimin itulah yang sebenarnya sebagai ekstrimis, dan memberikan ketegasan terhadap mereka yang dituduh sebagai ektrimis adalah orang-orang yang brada dalam kebenaran, selama permusuhanmereka adalah musuh-musuh Islam, maka mereka bukanlah juru da’wah Islam dan pemelihara keberadaannya…dan diantara karunia Allah yang diberikan kepada Islam dan kaum muslimin adalah mulai adanya kesadaran akan hakekat peperangan yang sesungguhnya antara Islam dan peradaban Barat.

Waalaikumsalam